Bab 1316
Lily buru–buru mengakhiri panggilan telepon, lalu menatap Daniel dengan panik, “Seharusnya Nona Tracy tidak mendengarnya, “kan?”
“Maaf, Presdir Daniel, saya tidak tahu bahwa Dokter Lily sedang menelepon.” Winnie meminta maaf dengan panik, “Ini karena Direktur Toni membutuhkan dokumen ini secara mendesak, maka saya…”
“Sudahlah.” Daniel mengulurkan tangan dan menerima dokumen itu, lalu menandatanganinya dan menyerahkannya kembali, “Kalian keluarlah.”
“Baik.”
Kedua wanita itu keluar, ruangan pun menjadi tenang.
Daniel lanjut minum bir.
Pada saat ini, Ryan kembali dengan tergesa–gesa, lalu berkata dengan perasaan senang atas penderitaan. orang lain. “Saya sudah mengantar Tuan Besar Louis keluar. Tadi saya memberitahu tentang masalah ganti rugi mobil, dia menjadi sangat emosi hingga wajahnya memerah.”
“Periksalah, apa Duke Louis datang ke Kota Bunaken.” Daniel berbicara dengan suara tenang,
“Hah?” Ryan tertegun sejenak, kemudian segera bereaksi kembali, “Saya akan segera memeriksanya.”
Pada saat bersamaan, di dalam mobil. Tracy sedang memegang ponselnya dengan ekspresi yang sangat rumit….
Tadi jelas–jelas dia mendengar di dalam telepon bahwa Winnie sedang berbicara dengan Daniel, maka Lily pasti ada di ruangan Presdir di kantor Sky Well.
Bisa dikatakan bahwa Lily meminta Daniel untuk turun tangan, barulah bisa membujuk Dokter Heidy datang ke Kota Bunaken untuk mengobati Windy.
Pantas saja, jika Lily sungguh punya kemampuan, sejak awal seharusnya sudah bisa mengundang dokter itu datang. Untuk apa menunggu sampai sekarang?
Kalau begitu, lagi–lagi dia berutang budi pada Daniel…
Saat Tracy sedang berpikir, tiba–tiba Naomi memperlambat kecepatan mobil, lalu Cecil berseru terkejut, “Itu Duke Louis?”
Tracy terkejut, dia pun mendongakkan kepalanya. Di depan tidak jauh dari sana, terparkirlah mobil Bentley putih milik Duke….
“Nona Tracy.” Naomi menoleh dan melihat Tracy.
Tracy mengerutkan keningnya, lalu turun dari mobil.
Pada saat yang sama, pintu mobil yang ada di sebrang juga terbuka, lalu Duke turun dari mobil. Hanya tidak bertemu selama setengah bulan, berat badannya sudah menurun banyak. Tidak ada lagi aura muda yang terpancar seperti sebelumnya, melainkan berubah menjadi aura depresi dan putus asa.
Kedua matanya yang berwarna biru kristal tidak lagi memancarkan cahaya.
Sekarang tatapannya saat memandang Tracy penuh dengan kerumitan.
“Duke, kamu…”
Suara Duke sangat rendah, dirinya yang sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan dengan dirinya yang dulu. Dia tidak lagi suka tertawa, melainkan sedikit muram.
Mendengar perkataan itu, Naomi semakin mengerutkan keningny
“Tuan Besar Louis datang ke Kota Bunaken?” Tracy mengernyit, “Mungkinkah untuk membuatku mundur dari proyek gedung stadion?”
Duke diam selama beberapa detik, lalu menoleh dan menatap Tracy, “Tracy, apa kamu pernah mencintaiku meskipun itu hanya sesaat saja?”
“Aku terus menganggapmu sebagai teman baik.” Tracy menjawab dengan jujur, “Awalnya saat kita bersama, aku sudah mengatakannya.”
“Aku mengerti.” Duke mengangguk dengan lemas.
“Duke, ada apa denganmu?” Tracy menatapnya dengan tidak tenang. “Apa kamu baik–baik saja?”
“Aku sudah berusaha sekuat tenaga, tapi tetap tidak bisa melepaskanmu.” Duke memegang dadanya, sambil
berkata dengan sangat sedih, “Setiap hari aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, seluruh pikiranku penuh dengan dirimu. Jantungku sudah hampir hancur…”
Melihat Duke seperti ini, Tracy merasa sangat bersalah. Dalam hati, dia menyalahkan dirinya sendiri. Jika saat itu ia tidak menyetujui masalah pernikahan, mungkin Duke tidak akan terperangkap begitu dalam….
Next Chapter Coming Soon...
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar