Bab 1390
Beberapa hari selanjutnya, Daniel memulihkan diri di rumah…
Berdasarkan perkataan Dokter Heidy, sekarang sudah tidak ada metode penyembuhan dan obat efektif. Melakukan operasi kecil di belakang telinga Daniel hanya agar darah beku mengalir keluar, sisanya hanya perlu istirahat.
Setiap hari Lily bagaikan cacing perut mengekori Daniel ke mana–mana. Meskipun Daniel hanya turun makan, beberapa pengawal terus mengikutinya takut dia terjatuh.
Sanjaya tak berhenti mengingatkan di sisinya, “Hati–hati, hati–hati, jangan sampai terjatuh….”
Daniel sudah mau gila mendengarnya. Ia ini seorang pria, tetapi diperlakukan seperti wanita yang sedang masa nifas. Tidak boleh terjatuh, tidak boleh tersentuh, benar–benar sengsara!
la sudah mengamuk beberapa kali, tetapi setiap saat itu terjadi, mata Sanjaya langsung memerah dan mulai membujuknya dengan celotehannya. Lalu lagi–lagi mengungkit Tuan besar dan suaranya menjadi serak–serak basah.
Daniel paling takut dengan cara ini. Ia pun tak melawan lagi dan menjadi patuh. Hanya saja ketika ia kembali ke kamar, ia menggertakkan gigi memarahi Ryan.
Ryan paling memahaminya dan mengetahui kelemahanya, makanya sebelum ia pergi, ia meminta Sanjaya kemari untuk mengontrol Daniel.
Ternyata cara ini benar–benar berhasil.
Daniel juga tak bisa mengamuk lagi, hanya bisa patuh seperti anak kecil, baik–baik memulihkan kesehatan.
Beberapa hari ini, setiap kembali ke rumah, anak–anak selalu menemaninya makan setiap hari. Anak–anak menjadi patuh setelah diminta Sanjaya. Mereka tak berani menyentuh Daniel, takut akan menyentuh lukanya.
Di waktu lainnya, anak–anak akan berada di vila sisi utara menemani tiga bocah bermain.
Paula adalah orang gila, ia membawa enam anak ke belakang bukit untuk bermain layang- layang.
Ditambah burung elang Roxy dan burung beo Roxy, permainan itu menjadi semakin menarik. Anak–anak bermain sangat senang.
Hanya Carlos seorang, selalu sibuk di depan tabletnya melakukan sesuatu….
Dengan begitu, dua hari yang damai pun berlalu.
Hari ketiga, Daniel sudah agak cemas karena masih belum mendapatkan kabar Tracy. Pagi–pagi sekali ia langsung menelepon Ryan.
“Tidak perlu.” Frisca memandangnya dengan lembut, “Hanya hal kecil.”
“Dokter Heidy tidak mudah diundang, tidak hanya bayarannya yang tinggi, juga tergantung koneksi.” Daniel memandangnya dengan dalam, “Yang terpenting adalah kamu dapat memikirkan hal ini. Ini benar–benar langka!”
Bahkan Daniel sendiri tidak kepikiran dapat mengundang Dokter Heidy untuk dapat mengendalikan penyakitnya agar tidak kambuh, tetapi Frisca sudah terlebih dahulu melakukannya.
“Selama itu sebuah ketulusan, pasti tetap ada cara.” Frisca tersenyum, “Masalahmu lebih penting daripada masalahku.”
Ketika mendengar pernyataan yang terus terang seperti ini, Daniel tidak tahu harus bagaimana merespon, ia hanya terdiam.
“Kamu tenang saja, aku tidak ingin memberimu tekanan dan kesulitan karena hal ini.” Frisca tersenyum ringan, lalu lekas mengubah topik, “Oh, ya, kali ini aku datang ada hal yang ingin ku diskusikan.”
“Katakanlah.” Daniel memandangnya.
Frisca ragu–ragu sejenak, lalu ia berbicara dengan kesulitan, “Sebenarnya aku tak berhak mengungkit hal ini, tapi…”
“Tenang saja, aku percaya padamu.” Daniel meredakan rasa kekhawatirannya, “Ada apa, katakan saja.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar