Bab 1397
Tracy mengembalikan ponsel kepada Andi, lalu membawa Cecil dan Anne masuk ke ruangan menjaga Naomi.
Walaupun ia penuh dengan kecurigaan, tetapi ia sama sekali tidak lanjut bertanya.
Bagaimanapun Kiki dan Andi tidak tahu banyak, jadi percuma saja menanyakan mereka.
Selain itu, sekarang Naomi masih terbaring di dalam UGD. Nyawanya masih di ambang kematian, ia sendiri tak punya minat cemburu dengan orang lain di dalam telepon.
Lebih baik menyelesaikan masalah di depan mata dulu. Masalah lain nanti baru dibicarakan.
Satu malam berlalu tanpa tidur…
1
Pagi hari, ketika Ryan kembali, ia agak kelelahan tetapi untungnya ia sudah menyelesaikan segala masalah. Ia juga telah menghubungi dokter bahwa dapat membawa Naomi kembali.
Agar menjamin keamanan dalam perjalanan pulang, Ryan mengundang dokter dan beberapa perawat ikut kembali ke Kota Bunaken.
Segala hal telah disiapkan, pukul setengah sepuluh pagi, sekelompok orang itu naik pesawat kembali ke Kota Bunaken.
Di dalam pesawat, Ryan dan Tracy terus menemani Naomi.
“Untung dia baik–baik saja…..” Tracy menggunakan handuk hangat mengusap wajah Naomi.
“Nona Tracy, ada beberapa hal yang ingin kubicarakan dengan Anda.” ucap Ryan.
“Katakanlah.” Mata Tracy melihat ke atas menatap Ryan.
“Ryan, mendengarmu berkata demikian, pertama–tama aku sangat bersyukur.” Tracy menatap Ryan dengan tatapan apresiasi, “Sebagai pria, kamu memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap Naomi. Kedepannya aku dapat menyerahkannya padamu dengan tenang.
Tapi ada hal yang harus aku katakan padamu dengan jelas, Duke memang pernah menjadi tunanganku, tapi kami sama sekali tidak pernah terlibat dalam kontak fisik, selain itu, muncul banyak masalah baru. Tapi, kami sudah berpisah…”
“Tunggu sebentar.” Ryan menyela ucapannya dan bertanya dengan bingung, “Anda bilang, kalian tidak terlibat dalam kontak fisik sama sekali? Kalau begitu, saat di kebun anggur Bordeaux, kalian…”
“Itu hanya salah paham.” Tracy berkata dengan santai, “Ada beberapa cerita kelewatan yang tak ingin kubicarakan lagi. Intinya sejak awal sampai akhir aku sama sekali tidak pernah terlibat kontak fisik dengannya.
Selama ini aku hanya tak tega melawannya, karena aku merasa akhir tragis ini disebabkan olehku. Jika bukan karena berbagai alasanku menyetujui lamaran darinya, mungkin ia tidak akan berubah menjadi seperti ini…
Tetapi ini tak berarti ia dapat melakukan segala hal karena rasa bersalahku ini. Jadi aku sama sekali tidak keberatan kamu menangkap dia dan para gangster itu. Tapi dalang di balik masalah ini adalah Tuan Besar Louis, tidak ada hubungannya dengan Duke.
Tidak ada gunanya menangkap dia, selain itu jika sungguh terjadi sesuatu, takutnya akan menjadi masalah besar. Jadi, aku sarankan kamu setelah kembali ke Kota Bunaken, serahkan mereka padaku agar aku dapat langsung bernegosiasi dengan Tuan Besar Louis.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar