Bab 1407
Masalah rumah telah diatasi, Ryan pergi melihat Daniel.
Sebenarnya ketika ia mengantarkan Naomi ke rumah sakit, ia menelepon Hartono dan mengetahui darinya bahwa penyakit Daniel kambuh lagi dan situasi di rumah kacau. Tracy akan dipersulit ketika tiba di rumah nanti, jadi ia meminta Kiki pergi ke Vila sisi utara menjemput tiga anak–anak untuk pulang melindungi Maminya….
Sekarang akhirnya berhasil diatasi, Frisca telah pergi, Sanjaya juga sudah pulang untuk sementara.
Rumah sudah tenang, Bibi Riana dan para pelayan juga menghela napas lega.
Ketika melihat Tracy kembali, mereka merasa vila yang tadinya dingin mulai menjadi hangat.
Ryan menjelaskan situasi Naomi kepada Tracy: Sore hari Naomi sudah sadarkan diri, Paula dan beberapa pengawal wanita membawa tiga bocah cilik ke rumah sakit menemani Naomi.
Sekelompok bocah cilik itu sangat berisik di kamar itu. Ia tak berani bicara, hanya diam–diam pulang kemari.
Tracy tak bisa menahan diri untuk tertawa ketika memikirkan adegan ini. Karakter Paula lebih hidup daripada Naomi. Ke mana pun ia pergi selalu sangat meriah.
Oleh karena itu, tiga bocah cilik itu suka bermain dengannya, makanya Tracy memintanya bertanggung jawab dalam menjaga anak–anak.
Mereka sangat senang bersama setiap hari, keadaan Naomi pun mulai membaik.
Malah tiga bocah cilik itu sudah lama tak ditemui Tracy. Tracy agak rindu sekaligus merasa bersalah. Kakak menyerahkan mereka kepadanya, tetapi ia selalu sibuk dengan urusannya, tak ada waktu untuk menemani mereka.
Hanya bisa menunggu beberapa urusan selesai, baru bisa menemani mereka dengan baik.
Ketika sedang bicara, ponsel Tracy bergetar. Begitu ia melihat notifikasi telepon, ia lekas menjawab telepon itu, “Halo, Gilbert!”
“Nona Tracy, Anda mencariku?”
“Benar, bagaimana keadaan kalian? Sudah menemukan Kakak?”
“Belum, tapi aku bisa memastikan Tuan belum mati!”
“Benarkah? Bagus sekali!” Tracy sangat antusias, “Aku tahu Kakak pasti baik–baik saja.”
“Sekarang musuhnya sedang memburunya, kami tak berani asal bergerak, jadi hanya bisa memantau dan melihat keadaan.”
“Kamu bantu aku hubungi Jasper, coba tanya dia.”
“Baik, aku segera hubungi dia, nanti akan mengabari Nona.”
Setelah menutup telepon, Tracy merasa agak kecewa. Gilbert dan Jasper adalah tangan kanan Lorenzo. Jika mereka berdua saja tidak tahu keberadaan Tabib Dewa, maka tidak ada orang lain yang tahu lagi.
Tentu saja Lorenzo pasti tahu, tetapi sekarang keberadaannya tak diketahui. Jika menunggu hingga Lorenzo ditemukan, Daniel mungkin sudah….
Ketika membayangkan hal ini, hati Tracy sangat gelisah.
“Nona Tracy, jangan cemas. Kita akan memikirkan cara.” Ryan menenangkannya.
“Waktu tidak menunggu orang.” Tracy memandang Daniel yang tak sadarkan diri. Setelah berpikir sejenak, ia membuat sebuah keputusan, “Setelah ia bangun, aku harus kembali ke Negara Emron.”
“Hah?” Ryan tercengang seketika dan lekas menghentikan, “Tuan L. berusaha mengeluarkanmu dari perselisihan keluarga Moore, itu karena tidak ingin Anda dalam bahaya. Anda pulang di momen seperti ini, takutnya akan membahayakan Anda.”
“Para bawahan Kakak semuanya ada, tidak akan terjadi apa–apa.” Raut wajah Tracy sangat serius, “Sebenarnya aku paling mencemaskan anak–anak, terutama tiga anak itu…. Kakak menyerahkan mereka kepadaku, aku malah tidak menjaganya dengan baik.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar