Bab 1415
Kedua orang itu bagaikan pasangan suami istri yang normal. Suami jatuh sakit, istri pun menjaganya dengan segenap hati. Mereka berdua bersama–sama mengenang masa lalu, membayangkan masa depan, dan hari- hari begitu indah seperti sinar mentari di luar jendela.
Pada saat ini, suasana menjadi sangat hangat.
Suasana hati Daniel menjadi tenang, dia sangat menikmati ketenangan ini, berharap bisa terus seperti ini, tidak pernah berubah…
“Daniel…” Tracy menatap mata Daniel, lalu tiba–tiba bertanya, “Apa kamu masih bersedia menil
“Hah?” Daniel mengira dirinya salah dengar, samar–samar dia mengira dirinya membuat ilusi lagi..
–
“Sudahlah jika kamu tidak mendengarnya.”
Tracy memutar bola matanya, membersihkan mulut Daniel dengan tisu, lalu bersiap berdiri dan pergi..
Namun, pada saat ini, Daniel malali menarik tangannya dan bertanya dengan suara lemah, “Apa yang kamu katakan tadi?
“Aku bilang,”
Saat Tracy hendak bicara, tiba–tiba ada suara ketukan pintu dari luar. Kemudian, terdengar suara seorang pelayan yang melaporkan, “Tuan Daniel, Nona Frisca datang
Mendengar nama ini, raut wajah Tracy langsung menjadi masam. Dia mendongak dan menatap Daniel
Daniel mengatur pikirannya, saat hendak berbicara ke arah pintu, Tracy sudah merespons, “Persilakan dia
masuk!”
“Baik.”Pelayan itu segera pergi untuk mempersilakan Frisca masuk.
Sementara Daniel juga tidak menentang.
Dia hanya menatap Tracy dan lanjut bertanya, “Tadi apa yang ingin kamu katak.
“Bukan apa–apa.” Tracy tidak ingin bicara lagi, “Kamu kedatangan tamu, aku tidak akan mengganggu lagi.”
Setelah bicara, Tracy langsung bersiap pergi sambil mendorong kereta m.
“Kamu..” Daniel ingin menghentikannya, tetapi wanita itu sudah membuka pintu kamar Saat ini, pelayan wanita sudah membawa Frisca kemari dan bersiap mengetuk pintu…
“Baik, Nona Tracy.” Pelayan wanita itu segera menyeduhkan teh untuk Frisca.
Frisca sangat emosi hingga raut wajahnya menggelap, dia berkata dengan marah, “Tidak perlu merepotkan Nona Tracy. Aku dan kamu adalah tamu.”
Dia ingin menggunakan cara ini untuk mengingatkan Tracy bahwa dia sudah menjadi masa lalu di Keluarga Wallance, tidak punya hak menganggap diri sendiri sebagai nyonya rumah.
“Aku dan kamu berbeda.” Tracy tertawa datar, “Di rumah ini, ada bagian untuk ketiga anakku. Aku pun termasuk tiga perlima tuan rumah.”
“Huh!” Frisca tertawa dingin, malas berbicara dengannya, “Aku ingin berbicara secara pribadi dengan Presdir Daniel, merepotkanmu untuk keluar.”
“Apa kamu mau aku keluar?” Tracy tidak memedulikan Frisca, dia hanya menatap Daniel.
Daniel terus diam dan mendengarkan kedua wanita ini saling mencibir. Ini pertama kalinya dia melihat Tracy secara langsung “berperang” melawan rival dalam asmara. Kelihatannya wanita itu sungguh sudah mengubah pikirannya..
Namun, mengapa tiba–tiba dia bisa berubah begitu cepat?
Tidak hanya mengakui dengan jujur mengenai masalah dia dan Duke, sekarang ia juga berinisiatif berjuang. Mungkinkah wanita ini mengetahui kondisi penyal
Memikirkan hal ini, raut wajah Daniel langsung bembali
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar