Bab 1480
Akhirnya rapat direksi bisa diselesaikan dengan damai. Saat rapat usai, Tracy sengaja menenangkan Cody.
Ini bisa dianggap memberikan Cody jalan untuk mundur.
Cody langsung merasa dihargai dan meninggalkan tempat itu dengan bersemangat.
Setelah rapat, Direktur Toni dan Sanjaya datang ke ruangan Presdir untuk menemui Tracy.
Saat ini Tracy sedang menandatangani dokumen, dia segera mengangkat kepalanya dan menyapa mereka di sela kesibukannya, “Direktur Toni, Paman Sanjaya, kalian datang!”
“Meminta waktu tiga menit untuk berbincang.” Direktur Toni menatap Tracy sambil tersenyum.
“Baik, kalian duduk dulu, aku akan menyelesaikan beberapa dokumen ini.”
Tracy melanjutkan memeriksa dan menandatangani dokumen.
Naomi mempersilakan mereka berdua untuk duduk dan menghidangkan teh panas untuk mereka.
Winnie kembali memberikan beberapa dokumen untuk diperiksa Tracy, tetapi Tracy meletakkan pulpen, lalu memijat dahinya, “Nanti saja, aku bicara dengan Paman Sanjaya dan Direktur Toni dulu.”
“Baik.” Winnie menuangkan kopi untuknya.
Tracy duduk di sisi sofa dan tersenyum sungkan, “Maaf, ada banyak urusan…”
“Sudah menyusahkanmu.” ujar Sanjaya merasa tidak enak, “Dulu aku selalu merasa kamu masih seorang gadis kecil, tapi saat melihatmu hari ini, sungguh berbeda.”
“Benar, sangat berbeda dengan saat masih menjadi sekretaris di lantai 68 dulu,” seru Direktur Toni jujur.
“Pfffttt!” Wajah Tracy merona dan berkata sambil bercanda, “Tidak akan memasukkan chip ke dalam kopi dan membuat Anda meminumnya, ‘kan?”
“Hahaha…” Direktur Toni tertawa lebar.
Sanjaya juga ikut tertawa.
Ini adalah pertama kalinya mereka tertawa setelah kejadian di vila sisi selatan.
Hari ini bisa dikatakan telah memenangkan peperangan dengan sangat indah, juga bisa dianggap sebagai permulaan yang baik.
Tadi aku masih khawatir kamu akan memprovokasi semuanya, tidak disangka kamu memiliki kesadaran dan penilaian seperti ini meski usiamu masih muda, akú benar–benar sangat terkejut!”
“Hehe, penilaian Anda terhadapku masih seperti dulu.” Tracy tersenyum tipis, “Anda tenang saja, selanjutnya akan ada semakin banyak kejutan.”
“Terima kasih, terima kasih!”
Sanjaya merasa sangat emosional di dalam hatinya, tetapi akhirnya dia hanya mengucapkan terima kasih sebanyak dua kali untuk mengungkap perasaan hatinya.
“Ada aku di Grup Sky Well, sama sekali tidak perlu dikhawatirkan.” ujar Direktur Toni, “Meski kantor pusat sudah bisa ditenangkan, ada beberapa hal yang tetap harus Anda awasi. Pokoknya selama membutuhkan kami, kami akan selalu ada.”
“Terima kasih.” Tracy menganggukkan kepalanya penuh rasa terima kasih, “Beberapa waktu terakhir ini kita berjuang bersama untuk menyelesaikan masalah di depan mata ini terlebih dahulu.”
“Baik, berjuang bersama.” Direktur Toni dan Sanjaya menganggukkan kepala mereka.
“Lanjutkanlah kesibukanmu, kami tidak mengganggumu lagi.”
Kedua orang itu berjalan keluar ruangan dan tersenyum setelah saling berpandangan, lalu menghela napas panjang…
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar