Bab 1593
“Sudahlah.” Tracy malas bertengkar dengannya dan berkata dengan kesal, “Pokoknya jika terjadi sesuatu dengan anakku, aku tidak akan melepaskanmu!!”
“Kamu tak perlu mengancamku, aku tidak takut.” Billy tertawa mencibirnya, “Aku tahu di belakangmu ada Lorenzo, tapi tetap tak dapat menakutiku.
Aku ini berbeda dengan Daniel. la orang yang ambisius, aku orang yang suka bersenang-senang. Aku hanya menginginkan hal yang kuinginkan, termasuk kamu!”
Ia merangkul leher Tracy, mendorong kepala Tracy ke arahnya.
“Tracy, aku tahu maksudmu. Kamu ingin menggunakan berbagai cara membujukku agar aku membantu menyelamatkan anakmu, tapi percuma saja hanya menggunakan omongan. Lebih baik langsung praktekkan
sedikit.
Selama kamu bersedia menjadi wanitaku, masalahmu adalah masalahku juga. Aku pasti akan membantu menyelamatkan anakmu….”
Setelah bicara, ia melepaskan Tracy dan tersenyum, “Aku tidak memaksamu, kamu putuskan sendiri.”
Kemudian ia menyesap alkohol dengan elegan sambil berkata, “Sebelum aku menghabiskan minuman ini, jika kamu masih tak setuju juga, maka negosiasi kita berakhir.”
Tracy mengernyitkan kening, hatinya sangat bimbang..
Tentu saja ia ingin menyelamatkan anaknya. Demi mereka, ia rela membayar dengan nyawanya.
Tetapi, ia benar-benar tak bisa tidur dengan pria lain…
“Jika tak berani, minum beberapa gelas alkohol dulu. Setelah minum banyak, akan terbuka dengan sendirinya.” Billy membujuknya lagi.
Tracy memaksakan dirinya menghabiskan alkohol itu.
“Ini baru benar.” Billy menuangkan segelas alkohol untuknya lagi, ““Sini, lagi. Aku tahu tekananmu besar akhir-akhir ini, minum banyak biar lebih santai…”
Tracy minum beberapa teguk lagi, sekarang ia sudah agak mabuk.
Billy melihat wajahnya memerah dan tatapannya yang kabur. Ia tak bisa menahan perasaannya yang bergejolak….
la mendekati Tracy perlahan-lahan hendak menciumnya, namun tiba-tiba Tracy mual dan hampir muntah ke badannya.
Billy menghindar dengan spontan. Ia tak menyadari Tracy menaruh pil putih ke dalam gelas Billy.
Setelah menutup telepon, Tracy menghapus catatan telepon, lalu berjalan ke luar dengan oleng.
“Tidak apa-apa, ‘kan?” Billy mendekat dengan penuh perhatian, memberikannya botol mineral yang sudah dibuka, “Minum air sedikit, pelan-pelan!”
“Terima kasih…”
Tracy menerima air itu dan minum beberapa teguk, lalu duduk di atas sofa dengan lemas.
Billy melihat dia membuka kancing bajunya perlahan-lahan. Wanita cantik ini membuatnya tak tahan untuk mendekat. Billy menggunakan tangannya mengelus pipi Tracy secara perlahan dan membujuknya dengan
lembut.
“Daniel sudah tidak ada. Sekalipun berhasil ditemukan pun sudah mati. Lebih baik kamu terima kenyataan ini dan bersamaku saja.
Tenang saja, aku tidak menginginkan anak, jadi aku akan memperlakukan anakmu sebagai anakku sendiri. Selama kamu bersamaku, aku pasti memperlakukanmu dengan baik, kedepannya kita akan sangat bahagia…”
Setelah bicara, ia hendak mencium Tracy…
Tracy tidak mendorongnya, hanya menggunakan tangan menutup bibirnya dan berkata dengan lembut, “Matikan lampu!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar