Bab 1596
Kedua pengawal lekas menahan Thomas, tetapi Thomas mengalahkan mereka dengan dua pukulan.
Thomas benar-benar marah, ia tadi mendengar Billy mengajak Tracy ke bar. Ia tahu pria ini pasti menggunakan masalah anak untuk mengancam Tracy, makanya ia buru-buru kemari…
Tak disangka baru saja tiba, ia telah melihat adegan ini. Ia marah hingga darahnya mendidih, ia merasa sangat bersalah kepada Tuan Daniel. Ia ingin sekali mencekik mati Billy, si binatang brengsek ini.
Tracy sangat cemas di dalam hati. Awalnya ia ingin menyelesaikan rencana ini diam-diam agar Billy membantunya menyelamatkan Carlos dan Carles. Tak disangka malah dilihat oleh Naomi dan Thomas…
la benar-benar tak tahu harus berkata apa.
Selain itu, ia juga tak bisa menjelaskan kepada mereka. Terpaksa membiarkan mereka terus salah paham.
“Thomas, kamu ingin mati? Aku akan mewujudkanmu!!”
Billy menodong senjatanya dan membidik Thomas.
Di saat ini, darahnya masih mengalir dari hidungnya, mata dan pipinya biru.
Thomas mempermalukannya di depan banyak orang, terutama di hadapan Tracy. Mana mungkin ia melepaskannya begitu saja?
“Jika berani, bunuh saja aku.” Thomas membusungkan dada dengan berani, “Dasar binatang yang melupakan kebaikan…”
Billy lekas menarik pelatuk hendak menembaknya.
“Berhenti.” Tracy lekas menghentikannya, “Anggap saja demi aku, hentikanlah.”
“Nona Tracy tidak perlu takut padanya….” Thomas berkata dengan emosional, “Jangan memohon…”
“Cukup.” Tracy mengernyitkan kening dan berkata dengan dingin, “Sebagai seorang pengawal, tidak seharusnya kamu memperlakukan Tuanmu seperti itu.”
Ketika mendengar ucapan ini, Thomas tertegun. Ia sama sekali tak menduga Tracy akan berkata demikian…
“Pergilah.” Tracy memberinya kode mata, “Jangan berulah di sini lagi.”
“Seret keluar.” perintah Billy dengan kesal.
“Baik.” Kedua pengawal itu menyeret Thomas pergi.
Bagaimanapun, reaksi Naomi dan Thomas adalah reaksi sebenarnya, tidak di buat-buat.
“Takutnya masalah ini tak bisa disembunyikan lebih lama lagi.” Billy akhirnya bicara setelah selesai mengenakan celananya, “Sammuel si rubah tua itu selalu mengawasiku. Kurasa ia akan segera tahu aku sudah menidurimu.”
“Jadi, kamu ingin mengingkari janjimu?” Tracy mengernyitkan kening, “Jika begitu, aku akan mati bersamamu sekarang!”
“Pria sejati akan selalu menepati janjinya.” Billy membalikkan badan dan menatapnya, tatapannya penuh dengan godaan, “Aku pasti akan menepati janji. Aku akan segera mencari tahu keberadaan anakmu dan memberitahu lokasinya padamu, tapi apa kamu bisa menyelamatkan mereka, itu tergantung dirimu sendiri.”
“Benarkah?” Tracy setengah percaya.
“Omong kosong, kamu kira aku sungguh suka dikendalikan oleh rubah tua itu?”
Billy memutarkan mata ke atas, lalu menyodorkan dokumen perceraian kepadanya, “Aku pasti akan membantumu menyelamatkan anakmu, tetapi dokumen ini tetap harus ditandatangani!”
Tracy agak ragu ketika melihat dokumen itu. Ja tahu, dokumen ini harus ditandatangani karena bagaimanapun, segalanya dalam kendali Sammuel, si rubah tua itu….
Asal ditandatangani dulu, ia bisa meraih peluang untuk mengendalikannya di tahap selanjutnya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar