Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 1694

Bab 1694

“Kalau begitu, kita pergi dulu, tidak perlu menunggunya.”

Sekarang ini Daniel dalam kondisi lemah dan kelelahan, ia tidak dalam keadaan normal seperti

biasanya.

“Baik.” Thomas menggendongnya masuk ke dalam mobil dan menyelimutinya, “Tuan Daniel, istirahatlah dulu sebentar, masih ada waktu di jalan.”

“Hm.” jawab Daniel, ia bersandar pada kursi dan memejamkan matanya.

Ketika Hartono naik mobil, ia memerintahkan pengawal–pengawal dari kedua mobil di belakang: “Tuan Daniel sedang beristirahat, aku akan mengemudikan mobil dengan stabil dan perlahan, setelah turun dari bukit, biarkan satu mobil mengawal di depan kita.”

“Baik, Kak Hartono.”

Mobil melaju turun bukit dengan kecepatan yang stabil.

Thomas melihat GPS, memperkirakan rute dan waktu, ia berkata pada Hartono dengan suara kecil: “Setelah turun bukit, naikkan sedikit kecepatanmu, jika tidak, kita bisa terlambat.”

“Aku mengerti.” Hartono menganggukan kepala, ia menatap ke spion untuk memastikan kedua mobil di belakang tetap mengikuti mereka, namun ia malah menemukan beberapa ekor burung yang tidak dikenal berterbangan di atas barisan mobil mereka…

Tampaknya burung–burung itu telah mengikuti mereka sejak lama.

Namun Hartono tidak berpikir terlalu banyak, ia mengira karena Daniel sudah lama dirawat oleh Dewi, maka burung–burung di sekitar Dewi pun mengenalinya, sehingga burung–burung itu mengikuti mereka.

Mungkin setelah turun bukit, burung–burung itu akan menghilang sendiri.

Benar saja, setelah mobil sampai di lereng bukit, burung–burung itu telah menghilang.

Hartono tidak berpikir terlalu banyak, ia mempercepat laju mobilnya ke tempat tujuan.

Daniel tidur di sepanjang perjalanan, hingga akhirnya mobil telah sampai di area vila Keluarga Moore, kecepatan mobil mulai berkurang, ia baru terbangun.

Awalnya Thomas hendak membangunkannya, namun Daniel sudah bangun sendiri, kebiasaan hidup dengan intensitas tinggi dan tertekan selama bertahun-tahun telah membuatnya semakin peka.

“Sudah sampai?”

“Lihatlah penampilanmu yang tidak ada masa depan ini.” Thomas memukul bagian belakang kepalanya, “Sungguh penakut, untuk apa kamu memacari gadis keluarga orang? Sekarang baru merasa takut, ‘kan?”

Hartono tidak berani berkata apapun, hanya saja wajahnya penuh dengan tatapan terdiskriminasi.

“Sudah.” Daniel sekarang semakin penuh pengertian, jika dulu, ia sejak awal sudah memukul Hartono, namun sekarang, ia malah bisa mengerti perasaan Hartono….

Hartono bukan takut akan dibereskan oleh Lorenzo, tapi ia takut Lorenzo akan memisahkan mereka.

Banyak yang telah dilalui, perasaaannya dengan Paula sudah sangat dalam, ia tidak berani membayangkan jika kehilangannya…..

Cahaya yang menyilaukan datang tepat dari depan, Hartono langsung memelankan laju mobilnya.

Satu barisan orang berjalan menghampiri mereka dengan tertib, membawa senjata untuk mewaspadai orang–orang yang berada di dalam mobil.

Thomas mengerutkan dahi, ia hendak marah, namun Daniel memberikannya isyarat tangan, ia tidak punya pilihan selain menahan napas, mendorong pintu dan keluar dari mobil, kemudian melapor:

“Aku adalah Thomas, Tuan Daniel telah membuat janji untuk bertemu dengan Tuan Lorenzo jam sepuluh!“

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar