Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 1879

Bab 1879

Saat memikirkan ini, Dewi langsung setuju, “Kalian saja yang atur, tidak masalah pakai gaun dan perhiasan apa pun.”

“Baik, aku segera minta orang memanggil penata gaya.”

Nola segera memberi perintah.

Dewi memakan makanannya dengan lahap, lalu langsung tidur setelah menghabiskannya, “Aku ingin tidur sebentar, kalian bangunkan aku saja nanti.”

“Baik, kalau begitu, aku akan membangunkan Anda jam 3, kita masih harus cuci rambut, mandi, merias diri, berdandan….”

“Ya.”

Dewi langsung tertidur setelah membalikkan tubuhnya dan memeluk bantal.

Nola hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala, lalu menyuruh pelayan mengecilkan suara agar tidak mengganggu Dewi.

Baru saja dia tidur sebentar, ponsel yang ada di bawah bantalnya bergetar, Dewi mengambil ponselnya dengan kesal, itu panggilan dari Brandon, “Astaga, kamu di mana?”

“Ada apa? Katakan.” ujar Dewi dengan nada rendah.

“Aku mengkhawatirkan pelat besi di dalam otakmu, jadi mengingatkanmu untuk segera melakukan operasi. Kamu sendiri juga dokter, seharusnya mengerti betapa seriusnya masalah ini, sudah tidak bisa ditunda lagi.”

“Mengerti.”

Dewi langsung tersadar, tidak ada dokter yang bisa mengobati dirinya sendiri. Kalau orang lain, dia sudah menyelesaikannya sejak awal.

Tetapi dia tidak punya mata di belakang kepalanya, memang mustahil kalau dia ingin melakukan operasi di bagian belakang kepalanya sendirian.

Sepertinya otak belakangnya tidak terasa sakit dua hari ini, tetapi makin begini masalahnya malah akan makin merepotkan.

Sebagai seorang dokter, dia selalu menjadikan mengobati dan menyelamatkan orang lain sebagai kewajibannya, tetapi dia selalu mengabaikan kondisi penyakitnya sendiri.

Kalau tidak diingatkan oleh Brandon, sepertinya dia sudah melupakan hal ini.

“Halo? Halo?”

Terdengar suara Brandon dari ujung telepon.

Dewi pun tersadar dan menjawab, “Aku tahu, aku akan segera mengurusnya.”

“Apa Lorenzo membawamu ke Negara Emron?” Brandon sangat panik, “Dia tidak menyanderamu, ‘kan? Aku harus memikirkan cara untuk menyelamatkanmu.”

“Cara apa yang bisa kamu pikirkan?” Dewi segera menghentikan niatnya, “Aku akan mengurusnya sendiri, kamu hanya perlu mengurus panti asuhan saja.”

“Tapi….”

“Sudahlah, aku tutup dulu.”

“Aku mandi dulu, kalian tunggu saja di luar.”

Dewi langsung menuju kamar mandi, lalu mandi asal, kemudian keluar dengan mengenakan jubah mandi dan rambut yang terbungkus handuk.

Beberapa penata gaya segera mendekat untuk membantunya mengeringkan rambut dan memberikan perawatan pada kulitnya,

Dewi yang duduk di kursi pun terkantuk–kantuk, tadi dia belum puas tidur, ia masih sedikit mengantuk sekarang.

Dia memejamkan mata dan membiarkan mereka melakukan pekerjaan mereka sambil mengingatkan, “Jangan terlalu berlebihan, sederhana saja, aku beri kalian waktu selama setengah jam.”

“Setengah jam?”

Beberapa penata gaya itu kebingungan, “Nona Wiwi, setengah jam tidak cukup.”

“Kalau begitu, aku sendiri saja?”

Dewi menguap lagi.

“Ini ….” Para penata gaya menatap ke arah Nola.

“Tuan sudah memerintahkan, lakukan sesuai keinginan Nona Wiwi.” Nola segera berbicara, “Karena Nona Wiwi ingin yang sederhana, maka riaslah sesederhana mungkin.”

“Baik.”

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar