Bab 1272
“Seumur hidupku, aku tidak akan menikah dengan orang lain selain Tracy.” Duke berkata pelan. “Tapi, ia tidak mencintaiku, sedikitpun tidak mencintaiku....”
“Duke, apa perlu kamu seperti ini?” Fincent mengernyitkan keningnya.
“Aku mengira ketulusanku dapat meluluhkan hatinya. Tapi, sekarang aku baru menyadari, cinta itu benar–benar tidak dapat dipaksakan. Tidak cinta berarti memang tidak cinta....” Duke akhirnya mengangkat kepalanya, memohon kepada mereka, “Ayah, Ibu, tolong biarkan dia pergi....”
“Kamu benar–benar tidak masuk akal.” Amarah Fincent meluap–luap, “Bahkan jika kita ingin membatalkan pernikahan, kita tidak bisa langsung membiarkannya pergi sekarang. Kita harus memintanya bekerja sama untuk menggelar konferensi pers dan menjelaskan bahwa ia membatalkan pernikahan ini karena alasannya sendiri. Hanya dengan begitu, kita bisa terhindar dari gunjingan publik.”
“Kalau kamu tidak ingin membatalkan pernikahan ini, kamu justru tidak boleh membiarkannya pergi. Kalau tidak, bagaimana kamu mencarinya lagi nanti?”
“Itu benar.” Maggie menambahkan, “Duke, kamu jangan kekanak–kanakan. Kamu harus
engarkan Ayah dan Ibu. Semua yang Ayah dan Ibu lakukan in
Semua yang Ayah dan Ibu lakukan ini untuk kebaikanmu sendiri.”
Sen
“Cukup...” Duke paling takut mendengar kata–kata ini. Ia dengan marah berkata, “Lepaskan ia sekarang juga. Biarkan ia pergi.”
“Kamu sedang bicara omong kosong apa? Sungguh kekanak–kanakan.” Maggie melangkah maju untuk membantunya berdiri. “Sudahlah. Ayo cepat bangun...”
Namun, sebelum ia dapat menyelesaikan perkataannya itu, ia tercengang melihat Duke yang tiba–tiba mengeluarkan sebuah pisau kater dan menekannya ke atas pergelangan tangannya....
II
“Astaga, Duke, apa yang kamu lakukan?” Raut wajah Maggie memucat ketakutan. “Cepat letakkan pisaunya. Jangan menakuti Ibu.”
“Lepaskan pisaunya.” Fincent juga ketakutan.
“Aku benar–benar sudah muak dengan kalian...” Duke mengangkat kepalanya dan berkata datar, “Kalian ingin aku atau dia yang pergi? Silakan pilih sendiri.”
“Duke...”
Ketika Maggie hendak berbicara, Duke langsung menyayat tangannya. Darah segar pun perlahan lahan mengalir keluar.
“Baik.”
Eva bergegas menuju kamar Tracy. Setelah mengetuk pintu kamarnya beberapa kali, ia langsung masuk ke dalam.
Di dalam kamar itu, Tracy dan keempat pengawal semuanya telah berpakaian rapi, bahkan telah mengenakan sepatu mereka. Mereka terlihat seolah–olah sedang menunggu perintahnya.
“Sepertinya Nona Tracy sejak awal sudah mengetahui bahwa rencanamu itu telah berhasil.” Eva menatap Tracy lekat–lekat, “Sesuai keinginanmu, Tuan Besar Louis mengizinkanmu pergi!”
“Bagus sekali!” Naomi dan Paula begitu gembira. Mereka tidak menyangka rencananya akan berjalan selancar ini. Mereka tadinya mengira harus menunggu hingga beberapa hari, ternyata hari ini juga sudah boleh meninggalkan tempat ini.
boat ini
“Terima kasih!” Tracy segera berterima kasih, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar, “Bagaimana keadaan Duke?”
“Tuan Muda Duke memotong urat nadinya dan mengeluarkan banyak darah. Bahkan, karpet putihnya telah menjadi merah..” Eva berkata tajam, “Nona Tracy, kamu benar–benar tidak punya perasaan!”
Tracy segera menghentikan langkahnya. Ia menatap kamar Duke, hatinya merasa begitu cemas dan bersalah...
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar